Komunikasi Korporasi
Komunikasi Korporasi adalah keseluruhan kegiatan komunikasi yang dihasilkan oleh organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan yang sudah direncanakan (Peter Jackson) atau sebuah kerangka yang digunakan oleh para spesialis komunikasi untuk mengintegrasikan keseluruhan pesan organisasi, sehingga dengan begitu membantu citra organisasi sebagai alat untuk memperbaiki kinerja perusahaan (Cees B.M. van Lier). Ada pengertian lain dari komunikasi korporasi yaitu proses fasilitasi informasi dan pertukaran pengetahuan diantara kelompok internal maupun eksternal dan individu yang mempunyai hubungan langsung dengan sebuah perusahaan. Dalam komunikasi korporasi, yang menjadi objek adalah perusahaan itu sendiri. Tujuan dari komunikasi korporasi adalah membangun reputasi.
Fungsi komunikasi korporasi (Argenti,2002) :
- Corporate Image and Identity
- Corporate Advertising dan Advokasi
- Media Relations
- Marketing Communications
- Financial Communications
- Philanthropy dan Corporate Social Responsibility
- Government Relations
- Crisis Management
Salah satu Goal dari Komunikasi Korporasi adalah REPUTASI
Reputasi
Reputasi perusahaan adalah hasil evaluasi (penilaian) yang
menggambarkan citra perusahaan menurut masyarakat. Reputasi merupakan sumber daya keunggulan bersaing dimana tanpa
persaingan keras reputasi tidak akan jadi masalah. Melalui reputasi, seseorang
akan memperoleh informasi mengenai produk yang harus dibeli, ke mana mereka
ingin melamar pekerjaan, dan pembelian saham. Sebuah perusahaan yang memiliki
reputasi yang baik akan sangat mudah memperluas daya tarik perusahaan dan
memungkinkan para manajer untuk memberikan harga yang lebih tinggi terhadap produk
atau jasa yang ditawarkan.
Contoh
kasus yang berdampak pada reputasi:
1. Produk
Teh Botol Sosro pernah diterpa isu bahwa minuman kemasan botol itu beracun. Isu
itu secara cepat beredar melalui internet. Strategi komunikasi yang diterapkan
oleh manajemen perusahaan ini dinilai sudah tepat dalam menangani manajemen
krisis online tersebut, karena tidak tergesa-gesa memasukkan kasus tersebut ke
ranah hukum. Nukman Luthfie, selaku CEO Virtual Consulting mengatasi
kasus ini secara internal maupun external. Untuk internal, ia membuat memo
internal dan menunjuk tim khusus untuk menangani. Tim khusus menjadi crisis
center dan memberikan kewenangan kepada karyawan untuk mereplay email dengan
panduan jawaban yang telah disiapkan. Untuk eksternal, PT Sosro membuat
pernyataan resmi pada situs Sosro dengan link situs referensi/wikipedia, blog
pembuat hoax dan situs berita yang membuat isu tersebut. PT Sosro secara
kontinyu melakukan monitoring media online pada milis, blog, situs, untuk
mengetahui trend penyebaran serta perkembangan isu yang terjadi dan opini yang
terbentuk.” Sosro telah menetralisasi kasus tersebut hanya di media online
tidak melakukan konferensi pers ke seluruh media sehingga kasus terlokasisasi.
Strategi ini terbukti berhasil, sebab reputasi Teh Botol Sosro tetap baik di
mata masyarakat.
2. Perusahaan
penerbangan Adam Air reputasinya hancur karena masalah teknis yang
mengakibatkan kecelakaan pesawat dan telah menelan banyak korban. Pada kasus
tersebut, awalnya Adam Air cenderung tertutup dan tidak tanggap terhadap
kebutuhan informasi publiknya di masa krisis. Hingga di saat-saat sebelum ia
mengalami kehancuran, Adam Air baru menyewa jasa praktisi PR untuk mengambil
langkah reaktif dengan tujuan mengembalikan kepercayaan publik dan reputasi
mereka. Namun, ternyata semuanya telah terlambat dan nama baik mereka turun,
serta akhirnya bangkrut.
PERBANDINGAN
PRODUCT BRANDING DAN CORPORATE BRANDING
Perhatikan dua gambar di bawah ini!
Perbedaan
dari dua gambar diatas adalah salah satu dari dua gambar tersebut merupakan
product branding dan yang satunya lagi adalah corporate branding. Product branding
adalah apa yang dilakukan oleh Aqua dalam gambar diatas dan Pelumas Pertamina
melakukan corporate branding.
Apa
yang menentukan sebuah produk melakukan product branding atau corporate
branding adalah bagaimana produk tersebut dipandang dalam masyarakat atau
bagaimana posisi produk di mata masyarakat. Untuk Aqua yang notabene sudah
memiliki posisi yang kuat dalam kehidupan masyarakat, Aqua cukup melakukan
product branding tanpa membawa nama perusahaan produksi Aqua karena pada
dasarnya tanpa harus mengeluarkan iklan atau apapun produk Aqua pasti akan
dicari oleh masyarakat. Lain halnya dengan Pelumas Pertamina yang harus
menambahkan nama Pertamina dalam iklannya. Hal ini disebabkan produk tersebut masih
belum memiliki posisi yang baik dalam masyarakat sehingga Pelumas Pertamina
masih harus bergantung pada nama corporate yang sudah memiliki posisi yang baik
di masyarakat agar bisa menarik perhatian masyarakat.
Corporate Identity
Dalam bukunya The Company Image, Elinor Selame
mengatakan identitas korporat atau corporate identity adalah apa yang
senyatanya ada pada atau ditampilkan oleh perusahaan. ( Selame dalam Sutojo
2004:13 )
Identitas korporat (corporate identity) menurut M.
Linggar Anggoro ( 2000:280) adalah suatu cara atau suatu hal yang
memungkinkan suatu perusahaan dikenal dan dibedakan dari perusahaan-perusahaan
lainnya. Ia juga menyebutkan bahwa identitas perusahaan harus diciptakan
melalui suatu rancangan desain khusus yang meliputi hal-hal unik atau khas
tentang perusahaan yang bersangkutan secara fisik.
Rhenald Kasali ( 2003:110-114) dalam buku Manajemen
Public Relations Konsep dan Aplikasinya di Indonesia mengatakan bahwa
identitas perusahaan atau identitas korporat disebut juga sebagai simbol
perusahaan, apakah berbentuk logo perusahaan atau lambang lainnya. Simbol
selain dimaksud agar lebih mudah diingat oleh konsumen juga agar dijiwai oleh
segenap karyawannya. Simbol sangat penting bagi perusahaan yang bergerak di
sektor jasa yang menjaga pelayanan, kredibilitas, dan keramahan manusia di
dalamnya.
Corporate Identity terdiri dari tiga bagian yang digunakan
dalam berbagai cakupan yaitu,
-
Corporate Visual (logo, uniform)
-
Corporate Communication (iklan)
-
Corporate Behaviour (nilai, norma)
Pengertian Corporate Identity mencangkup jangkauan
yang lebih luas, yaitu untuk menunjukan kepada Sebuah corporate identity yang
efektif harus memiliki karakter-karakter sebagai berikut:
1. Simbolisme yang sederhana tetapi mengenal
2. Mempunyai pemicu visual yang kuat.
3. Identitas sebagai alat promosi dan pemasaran.
4. Corporate identity harus dapat diingat dan mengesankan
Fungsi Corporate
Identity
Corporate Identity suatu perusahaan pada hakekatnya berfungsi sebagai lambang jaminan mutu
dengan disertai rasa tanggung jawab pada produk yang dihasilkan, sehingga
siapapun yang 6
memakainya dijamin
akan mendapat kepuasan, penggunaan dan pelayanan yang bermutu (Kusmiati,
1999:103). Selain berfungsi sebagai identitas perusahaan, corporate identity
juga mempunyai fungsi-fungsi lain, antara lain :
1. Sebagai alat
yang menyatukan strategi perusahaan.
2. Sebagai pemacu
sistem operasional suatu perusahaan
3. Sebagai pendiri
jaringan network yang baik.
4. Sebagai alat jual
dan promosi.
Aplikasi
Corporate Identity
Banyak sekali
aplikasi corporate identity yang sering digunakan, antara lain:
1. Business
Stationery (kop surat, amplop, memo, kartu nama,forms, bon, dan lain-lain).
2. Advertising
3. Marchandise
4. Brosur dan
catalog
5. Signage
system
Contoh perusahaan :
Berg and Berg
Public Relations ke Komunikasi Korporasi
Perkembangan
zaman membuat Public Relations tidak lagi cukup menunjang keberlangsungan
perusahaan. Hal ini disebabkan dinamika informasi yang berkembang sangat cepat
serta publik yang semakin kritis dan selektif terhadap kemasan informasi. Di
sisi lain, stakeholder dan permasalahan yang dihadapi semakin kompleks dan
dinamis. Sehingga bagian Humas atau Public Relations tidak lagi diharapkan
sekedar menjadi corong perusahaan, tapi dapat mengatasi berbagai masalah
komunikasi, baik internal maupun eksternal.
Trend
yang berkembang mengharuskan perusahaan untuk mengembangkan strategi komunikasi
yang lebih fokus dan terarah, sehingga munculnya Corporate Communication.
Konsep ini muncul pada tahun 1970an yang dipelopori
oleh Mobil Oil. Mereka mengembangkan strategi PR yang kompleks dan menyeluruh
untuk mematahkan isu pencemaran lingkungan dan tuduhan pengambilan keuntungan yang
berlebihan dari bisnis minyak. Unit corporate communication yang
dibangun Mobil Oil ini tugasnya meliputi media relation, berhadapan dengan
LSM, melobi pemerintah dan menciptakan public opinion yang favourable.