Senin, 17 November 2014

ASEAN Free Trade Area (AFTA)


Desember 2015, negara-negara yang tergabung dalam ASEAN, akan memasuki era baru penerapan perdagangan bebas kawasan Asia Tenggara, yaitu ASEAN Free Trade Area (AFTA) yang merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta  menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya.  


AFTA sendiri dibentuk ketika Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN IV di Singapura 1992. Perkembangan terakhir yang terkait dengan AFTA adalah adanya kesepakatan untuk menghapuskan semua bea masuk impor barang bagi Brunai Darussalam pada tahun 2010, Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapura, dan Thailand, dan bagi Cambodia, Laos, Myanmar dan Vietnam pada tahun 2015.

Manfaat dan Tantangan AFTA Bagi Indonesia 


Manfaat:
  • Peluang pasar yang semakin besar dan luas bagi produk Indonesia, dengan penduduk sebesar ± 500 juta dan tingkat pendapatan masyarakat yang beragam;
  • Biaya produksi yang semakin rendah dan pasti bagi pengusaha/produsen Indonesia yang sebelumnya membutuhkan barang modal dan bahan baku/penolong dari negara anggota ASEAN lainnya dan termasuk biaya pemasaran;
  • Pilihan konsumen atas jenis/ragam produk yang tersedia di pasar domestik semakin banyak dengan tingkat harga dan mutu tertentu;
  • Kerjasama dalam menjalankan bisnis semakin terbuka dengan beraliansi dengan pelaku bisnis di negara anggota ASEAN lainnya.
Tantangan:
  • Pengusaha/produsen Indonesia dituntut terus menerus dapat meningkatkan kemampuan dalam menjalankan bisnis secara profesional guna dapat memenangkan kompetisi dari produk yang berasal dari negara anggota ASEAN lainnya baik dalam memanfaatkan peluang pasar domestik maupun pasar negara anggota ASEAN lainnya.
Dikarenakan manfaat dan tantangan adanya AFTA ini, sumber daya manusia Indonesia mau tidak mau harus siap dengan persaingan yang semakin ketat, dimana para pesaingnya tidak hanya dari masyarakat local tetapi juga dari masyarakat luar. Oleh karenanya tidak hanya kemampuan, tetapi juga kreatifitas masyarakat Indonesia sangat berperan disini. Kreatifitas dianggap penting karena dengan adanya kreatifitas maka perkembangan masyarakat Indonesia akan signifikan dengan inovasi-inovasi yang selalu bermunculan.



Banyak yang mengatakan kreatifitas akan tumbuh dan terpompa apabila anda mendapatkan tekanan atau menghadapi deadline, tetapi bukan berarti kita harus dihadapkan dengan deadline terlebih dahulu baru berpikir kreatif bukan? Apabila kita memiliki pola piker yang seperti itu maka ketika AFTA nanti, sumber daya manusia Indonesia dipastikan tidak dapat bersaing dengan sumber daya manusia asing. Oleh karenanya penting adanya dari sekarang kita mulai berpikir dan mengasah kreatifitas kita.

Berikut beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengasah kemampuan berpikir kreatif kita.

1.      Jangan terlalu cepat membuat asumsi.
Bila anda ingin menarik kesimpulan, usahakan anda sudah mendapatkan informasi yang cukup.
2.      Lihat hal dari sudut pandang orang lain.
Dengan melihat dari sudut pandang orang lain, mungkin anda akan menemukan yang selama ini anda belom pernah temukan.
3.      Hindari berpikir yo-yo.
Berpikir yo-yo disini maksudnya adalah pola berpikir anda yang tergantung oleh mood anda, oleh karenanya usahakan agar anda tidak berpikir berdasarkan mood.
4.      Menghilangkan kebiasaan malas berpikir.
Jangan berpikir bahwa apa yang terjadi adalah sesuatu yang ‘biasanya’. Lakukan analisis yang mendalam dan nikmati analisis tersebut.
5.      Berpikirlah seperti anak kecil.
Jangan malu dengan umur anda, justru berpikirlah kreatif seperti anak-anak dimana anda tidak pernah takut salah akan pikiran kreatifitas anda.
6.      Lihat secara detail dan secara keseluruhan.
Lihat suatu permasalahan secara garis besarnya dan secara detailnya, maka akan semakin banyak informasi yang anda dapatkan.
7.      Pikirkan untuk diri anda.
Jangan pikirkan pendapat orang lain tentang anda terutama yang merusak anda, lakukanlah bahwa ini yang benar-benar ingin anda lakukan.

Satu yang pasti ketika anda ingin mampu bertahan dalam AFTA 2015 anda, jangan hanya berpikir tapi laksanakan dan realisasikan. Karena jika bukan kamu yang melakukan mimpimu maka bisa jadi orang lain membayar kamu untuk mengerjakan mimpinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar